Tyche Planet Terbesar Di Tata Surya, Ribuan Kali Besarnya Bumi
PMAstronom menemukan planet baru di tata surya berukuran empat kali bobot Jupiter, atau 1268 Kali bobot Bumi. Orbit planet terbesar ini ribuan kali lebih jauh dari Matahari ke Bumi.
Data yang bisa membuktikan keberadaanTyche, gas raksasa di luar awan Oort, akan dirilis akhir tahun ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan NASA. Profesor Daniel Whitmire dari University of Louisiana, Lafayette, percaya planet itu terdiri dari hidrogen dan helium.
Sama seperti Jupiter, Tyche memiliki cincin awan.
planet baru ditemukan ilmuwan, gambar ruang angkasa, planet tata surya, perbandingan planet dan benda langit
Karena ukurannya yang besar, kemungkinan besar diteliti secara jelas membutuhkan waktu dua tahun. Tyche diperkirakan pula, sama seperti Pluto, memiliki temperatur minus 73 derajat Celcius.
Awalnya, planet ini disangka sebagai komet. Jika dikonfirmasi sebagai planet baru, maka objek ini akan menjadi planet kesembilan
tatasurya
Tuesday, February 22, 2011
Meteorit Menjadi Ancaman Bumi dari Antariksa
Meteor yang sampai ke Bumi dalam ukuran cukup besar merupakan kejadian langka, tetapi kemungkinan meteorit mengenai permukiman akan meningkat seiring memadatnya penduduk. Ancaman lain dari antariksa muncul dengan bertambahnya jumlah sampah antariksa berupa rongsokan satelit.
Meteorit yang menimpa rumah seperti yang terjadi pada Kamis (29/4/2010) di permukiman padat di Kelurahan Malakasari, Duren Sawit, Jakarta Timur, menurut catatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), merupakan yang pertama kali terjadi di Indonesia.
Selama ini, meteorit—batu meteor yang sampai ke permukaan Bumi—jatuh di wilayah tak berpenghuni. Tujuh tahun terakhir, Lapan mencatat ada beberapa kejadian meteorit di wilayah Indonesia, antara lain berlokasi di pinggir hutan dekat Pontianak, Kalimantan Barat (2003); di sebuah lahan terbuka di Tegal; dan daerah persawahan di Gianyar, Bali (2008).
Yang terakhir adalah meteor yang jatuh di Bone, Sulawesi Selatan, Oktober 2009. Meteor berdiameter sekitar 10 meter yang jatuh di perairan dekat Teluk Bone ini menimbulkan ledakan yang besar di udara, dan dilihat oleh banyak saksi mata.
Sejak tahun 1908, wilayah daratan Indonesia diketahui pernah kejatuhan 17 meteor berukuran relatif besar. Kejadian paling awal adalah meteor seberat 1,63 kilogram yang ditemukan di Pulau Kangean, Sumenep, Jawa Timur, 27 November 1908. Meteor yang terberat ditemukan di Jumapolo, Jawa Timur, 13 Maret 1984, seberat 32,49 kg.
Kejatuhan benda langit
Setiap bulan sesungguhnya permukaan Bumi ini terkena jatuhan meteorit. Namun, banyak yang tidak diketahui manusia karena meteorit jatuh di laut, hutan, rawa, dan daerah terbuka lainnya. Meteorit yang jatuh di wilayah Indonesia bisa terjadi 2 hingga 3 tahun sekali. Peluang jatuh di darat pun kecil karena sebagian besar wilayahnya berupa lautan.
Ukuran meteorit yang sampai ke permukaan Bumi pun sangat kecil, berupa serpihan dan pasir. Benda antariksa itu masuk ke atmosfer dengan kecepatan sekitar 100.000 kilometer per jam. Ia biasanya akan terkikis oleh massa udara yang relatif padat di atmosfer Bumi. Akibatnya, meteorit akan mulai terbakar dengan suhu ratusan derajat celsius menyerupai bola api pada ketinggian 100 km dari permukaan Bumi.
”Oleh karena itu, begitu sampai di Bumi, meteorit telah hancur berkeping-keping berupa serpihan,” ujar Thomas Djamaluddin, pakar astronomi dan astrofisika dari Lapan.
Karena panas yang sangat tinggi, bagian luar meteorit akan meleleh hingga menyisakan material yang menghitam di permukaan Bumi.
Meteorit umumnya mengandung nikel dan logam lain. Adapun yang berupa batuan terdiri dari karbon dan silikat. ”Material dari langit itu tidak mengandung zat beradiasi atau radioaktif,” kata Thomas.
Meteor
Meteor merupakan sisa asteroid atau bintang yang telah hancur atau sisa-sisa dari pembentukan tata surya antarplanet. Saat Bumi yang berada dalam tata surya Matahari berpapasan dengan obyek antariksa itu, meteor akan tertarik oleh gravitasi Bumi hingga masuk ke atmosfer.
Hingga kini, belum ada sistem pemantau yang mampu mendeteksi meteor yang berukuran kurang dari 10 meter, apalagi meteor yang gerakannya sangat sporadis dan acak.
Berbeda dengan jatuhnya sampah antariksa, hujan meteor bisa diprediksi setiap bulannya. Hujan meteor berupa butiran seukuran pasir berasal dari gugusan debu sisa komet.
Selain hujan meteor Lyrid bulan lalu, penduduk Bumi akan melihat hujan meteor awal Mei ini dan di antaranya meteor Leonid pada November mendatang. Tahun ini total akan ada 11 kali hujan meteor utama.
Debu antariksa
Di sekeliling Bumi ini bertebaran batuan antariksa dengan berbagai ukuran dari yang berukuran pasir hingga relatif lebih besar. Jumlahnya mencapai lebih dari 25.000 ton.
Material ini belum termasuk sampah antariksa akibat aktivitas manusia sendiri. Sampah itu berupa rongsokan satelit yang tidak aktif lagi. Menurut data Lapan, jumlah sampah antariksa lebih dari 15.000 buah.
Khusus untuk sampah satelit ini, pihak Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah mengeluarkan katalog untuk setiap satelit bekas yang berada di sekeliling Bumi. Katalog itu juga memuat pemilik satelit itu dan potensi bahaya saat masuk ke atmosfer. Sayangnya, katalog itu hanya berisi daftar sampah yang berukuran di atas 10 meter.
Jatuhnya sampah antariksa merupakan ancaman lain bagi Indonesia. Peluang jatuhnya serpihan satelit—yang beredar di sekitar khatulistiwa—tergolong besar karena Indonesia membentang hingga seperdelapan wilayah khatulistiwa. Hal itu disampaikan Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Sri Kaloka.
Sama seperti meteor, meski sampah antariksa berupa kepingan, benda itu akan melesat dengan kecepatan yang sangat tinggi saat jatuh ke permukaan Bumi dan bisa mengenai kawasan permukiman atau obyek penting lain.
Untuk mengantisipasi hal itu, Lapan mengamati obyek itu dan melakukan tindakan pengamanan sebelum kejadian, misalnya dengan menutup jalan tol dan membebaskan kawasan yang akan terkena obyek tersebut.
Pada masa mendatang, peluang jatuhnya sampah antariksa di muka Bumi akan kian membesar. Hingga 27 Januari tahun lalu, jumlah serpihan ada 7.789 (berukuran di atas 10 cm), satelit berfungsi dan tidak berfungsi berjumlah 3.338, serta badan roket sebanyak 1.820. Total, ada 12.947 buah.
Meteor yang sampai ke Bumi dalam ukuran cukup besar merupakan kejadian langka, tetapi kemungkinan meteorit mengenai permukiman akan meningkat seiring memadatnya penduduk. Ancaman lain dari antariksa muncul dengan bertambahnya jumlah sampah antariksa berupa rongsokan satelit.
Meteorit yang menimpa rumah seperti yang terjadi pada Kamis (29/4/2010) di permukiman padat di Kelurahan Malakasari, Duren Sawit, Jakarta Timur, menurut catatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), merupakan yang pertama kali terjadi di Indonesia.
Selama ini, meteorit—batu meteor yang sampai ke permukaan Bumi—jatuh di wilayah tak berpenghuni. Tujuh tahun terakhir, Lapan mencatat ada beberapa kejadian meteorit di wilayah Indonesia, antara lain berlokasi di pinggir hutan dekat Pontianak, Kalimantan Barat (2003); di sebuah lahan terbuka di Tegal; dan daerah persawahan di Gianyar, Bali (2008).
Yang terakhir adalah meteor yang jatuh di Bone, Sulawesi Selatan, Oktober 2009. Meteor berdiameter sekitar 10 meter yang jatuh di perairan dekat Teluk Bone ini menimbulkan ledakan yang besar di udara, dan dilihat oleh banyak saksi mata.
Sejak tahun 1908, wilayah daratan Indonesia diketahui pernah kejatuhan 17 meteor berukuran relatif besar. Kejadian paling awal adalah meteor seberat 1,63 kilogram yang ditemukan di Pulau Kangean, Sumenep, Jawa Timur, 27 November 1908. Meteor yang terberat ditemukan di Jumapolo, Jawa Timur, 13 Maret 1984, seberat 32,49 kg.
Kejatuhan benda langit
Setiap bulan sesungguhnya permukaan Bumi ini terkena jatuhan meteorit. Namun, banyak yang tidak diketahui manusia karena meteorit jatuh di laut, hutan, rawa, dan daerah terbuka lainnya. Meteorit yang jatuh di wilayah Indonesia bisa terjadi 2 hingga 3 tahun sekali. Peluang jatuh di darat pun kecil karena sebagian besar wilayahnya berupa lautan.
Ukuran meteorit yang sampai ke permukaan Bumi pun sangat kecil, berupa serpihan dan pasir. Benda antariksa itu masuk ke atmosfer dengan kecepatan sekitar 100.000 kilometer per jam. Ia biasanya akan terkikis oleh massa udara yang relatif padat di atmosfer Bumi. Akibatnya, meteorit akan mulai terbakar dengan suhu ratusan derajat celsius menyerupai bola api pada ketinggian 100 km dari permukaan Bumi.
”Oleh karena itu, begitu sampai di Bumi, meteorit telah hancur berkeping-keping berupa serpihan,” ujar Thomas Djamaluddin, pakar astronomi dan astrofisika dari Lapan.
Karena panas yang sangat tinggi, bagian luar meteorit akan meleleh hingga menyisakan material yang menghitam di permukaan Bumi.
Meteorit umumnya mengandung nikel dan logam lain. Adapun yang berupa batuan terdiri dari karbon dan silikat. ”Material dari langit itu tidak mengandung zat beradiasi atau radioaktif,” kata Thomas.
Meteor
Meteor merupakan sisa asteroid atau bintang yang telah hancur atau sisa-sisa dari pembentukan tata surya antarplanet. Saat Bumi yang berada dalam tata surya Matahari berpapasan dengan obyek antariksa itu, meteor akan tertarik oleh gravitasi Bumi hingga masuk ke atmosfer.
Hingga kini, belum ada sistem pemantau yang mampu mendeteksi meteor yang berukuran kurang dari 10 meter, apalagi meteor yang gerakannya sangat sporadis dan acak.
Berbeda dengan jatuhnya sampah antariksa, hujan meteor bisa diprediksi setiap bulannya. Hujan meteor berupa butiran seukuran pasir berasal dari gugusan debu sisa komet.
Selain hujan meteor Lyrid bulan lalu, penduduk Bumi akan melihat hujan meteor awal Mei ini dan di antaranya meteor Leonid pada November mendatang. Tahun ini total akan ada 11 kali hujan meteor utama.
Debu antariksa
Di sekeliling Bumi ini bertebaran batuan antariksa dengan berbagai ukuran dari yang berukuran pasir hingga relatif lebih besar. Jumlahnya mencapai lebih dari 25.000 ton.
Material ini belum termasuk sampah antariksa akibat aktivitas manusia sendiri. Sampah itu berupa rongsokan satelit yang tidak aktif lagi. Menurut data Lapan, jumlah sampah antariksa lebih dari 15.000 buah.
Khusus untuk sampah satelit ini, pihak Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah mengeluarkan katalog untuk setiap satelit bekas yang berada di sekeliling Bumi. Katalog itu juga memuat pemilik satelit itu dan potensi bahaya saat masuk ke atmosfer. Sayangnya, katalog itu hanya berisi daftar sampah yang berukuran di atas 10 meter.
Jatuhnya sampah antariksa merupakan ancaman lain bagi Indonesia. Peluang jatuhnya serpihan satelit—yang beredar di sekitar khatulistiwa—tergolong besar karena Indonesia membentang hingga seperdelapan wilayah khatulistiwa. Hal itu disampaikan Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Sri Kaloka.
Sama seperti meteor, meski sampah antariksa berupa kepingan, benda itu akan melesat dengan kecepatan yang sangat tinggi saat jatuh ke permukaan Bumi dan bisa mengenai kawasan permukiman atau obyek penting lain.
Untuk mengantisipasi hal itu, Lapan mengamati obyek itu dan melakukan tindakan pengamanan sebelum kejadian, misalnya dengan menutup jalan tol dan membebaskan kawasan yang akan terkena obyek tersebut.
Pada masa mendatang, peluang jatuhnya sampah antariksa di muka Bumi akan kian membesar. Hingga 27 Januari tahun lalu, jumlah serpihan ada 7.789 (berukuran di atas 10 cm), satelit berfungsi dan tidak berfungsi berjumlah 3.338, serta badan roket sebanyak 1.820. Total, ada 12.947 buah.
Ditemukan Planet Baru di Tata Surya
Sekelompok astronom yakin bahwa mereka telah menemukan planet baru dalam tata surya. Planet tersebut diduga berukuran empat kali lebih besar daripada Jupiter dan berada pada jarak yang sangat jauh dari Matahari.
Keberadaan planet tersebut masih perlu dibuktikan. Namun, beberapa kalangan percaya bahwa bukti-bukti telah terkumpul lewat hasil observasi teleskop NASA, WISE. Data terkait temuan planet tersebut akan dipublikasikan tahun ini.
Daniel Whitmire dari Universitas Lousiana Lafayette, AS, percaya bahwa data-data bisa membuktikan keberadaan planet itu dalam dua tahun. "Jika benar, saya dan rekan saya, John Matese, akan jungkir balik. Dan, itu tidak mudah pada usia kami," katanya.
Untuk sementara, planet itu dinamai Tyche. Nama itu diambil dari nama dewi Yunani yang menentukan nasib suatu kota. Tyche diduga merupakan planet gas raksasa, jenis planet yang sama seperti Jupiter.
Tyche diduga terdapat di bagian luar Awan Oort, sebuah kawasan "terpencil" di tata surya. Jarak planet ini dengan Matahari mencapai 15.000 kali dari jarak Matahari-Bumi atau 375 kali jarak Matahari-Pluto.
Whitmire percaya, penyusun utama Tyche adalah Hidrogen dan Helium. Ia juga mengungkapkan bahwa atmosfer planet ini mirip atmosfer Jupiter. "Anda juga bisa berharap planet ini memiliki beberapa satelit," katanya.
Umumnya, planet yang berada di wilayah Awan Oort memiliki suhu hampir nol mutlak (-273 derajat celsius). Namun, Tyche diperkirakan memiliki suhu -73 derajat celsius, 4-5 kali lebih hangat dari Pluto.
Jika terbukti kebenaran keberadaannya, Tyche akan menjadi planet kesembilan sekaligus terbesar. International Astronomical Union (IAU) akan menjadi pihak yang menyetujui atau menolak keberadaan planet ini.
Whitmire dan Matese menduga keberadaan planet berdasarkan adanya kejanggalan pada sudut kedatangan komet yang banyak terdapat di Awan Oort. Sebesar 20 persen jumlah tertentu yang muncul sejak tahun 1898 memiliki sudut datang yang lebih besar dari seharusnya.
Kemungkinan keberadaan Tyche diungkapkan Whitmire dalam wawancaranya dengan The Independent, Minggu (13/2/2011). Hasil penelitian Whitmire itu didasarkan pada adanya kejanggalan sudut datang komet yang dipublikasikan di jurnal Icarus bulan ini
Sekelompok astronom yakin bahwa mereka telah menemukan planet baru dalam tata surya. Planet tersebut diduga berukuran empat kali lebih besar daripada Jupiter dan berada pada jarak yang sangat jauh dari Matahari.
Keberadaan planet tersebut masih perlu dibuktikan. Namun, beberapa kalangan percaya bahwa bukti-bukti telah terkumpul lewat hasil observasi teleskop NASA, WISE. Data terkait temuan planet tersebut akan dipublikasikan tahun ini.
Daniel Whitmire dari Universitas Lousiana Lafayette, AS, percaya bahwa data-data bisa membuktikan keberadaan planet itu dalam dua tahun. "Jika benar, saya dan rekan saya, John Matese, akan jungkir balik. Dan, itu tidak mudah pada usia kami," katanya.
Untuk sementara, planet itu dinamai Tyche. Nama itu diambil dari nama dewi Yunani yang menentukan nasib suatu kota. Tyche diduga merupakan planet gas raksasa, jenis planet yang sama seperti Jupiter.
Tyche diduga terdapat di bagian luar Awan Oort, sebuah kawasan "terpencil" di tata surya. Jarak planet ini dengan Matahari mencapai 15.000 kali dari jarak Matahari-Bumi atau 375 kali jarak Matahari-Pluto.
Whitmire percaya, penyusun utama Tyche adalah Hidrogen dan Helium. Ia juga mengungkapkan bahwa atmosfer planet ini mirip atmosfer Jupiter. "Anda juga bisa berharap planet ini memiliki beberapa satelit," katanya.
Umumnya, planet yang berada di wilayah Awan Oort memiliki suhu hampir nol mutlak (-273 derajat celsius). Namun, Tyche diperkirakan memiliki suhu -73 derajat celsius, 4-5 kali lebih hangat dari Pluto.
Jika terbukti kebenaran keberadaannya, Tyche akan menjadi planet kesembilan sekaligus terbesar. International Astronomical Union (IAU) akan menjadi pihak yang menyetujui atau menolak keberadaan planet ini.
Whitmire dan Matese menduga keberadaan planet berdasarkan adanya kejanggalan pada sudut kedatangan komet yang banyak terdapat di Awan Oort. Sebesar 20 persen jumlah tertentu yang muncul sejak tahun 1898 memiliki sudut datang yang lebih besar dari seharusnya.
Kemungkinan keberadaan Tyche diungkapkan Whitmire dalam wawancaranya dengan The Independent, Minggu (13/2/2011). Hasil penelitian Whitmire itu didasarkan pada adanya kejanggalan sudut datang komet yang dipublikasikan di jurnal Icarus bulan ini
Monday, February 21, 2011
Mekah
Percaya Mekah Adalah Pusat Pelanet Bumi
Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.
Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.
Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka’Bah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.
Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.
Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.
Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka’Bah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.
Planet Berlian
OCES, Planet Berlian!!
AMPARA astronom telah menemukan berlian yang ukurannya segede planet, di ruang angkasa. Berat planet berlian itu dilaporkan sekitar sepuluh miliar triliun triliun karat, atau lima juta triliun triliun pound!!!!
Planet itu tersusun dari kristal karbon berlian berdiameter 4.000 kilometer dan terletak pada jarak 50 tahun cahaya dari Bumi (di Konstelasi Centaurus). Para ilmuwan percaya bahwa berlian merupakan, 'jantungnya' sebuah bintang yang telah 'punah' dimana pada saat 'hidupnya' dulu sang bintang tersebut berpijar seperti matahari.
Para astronom menamai planet berlian tersebut 'Lucy' sebagai penghormatan terhadap lagu Beatles "Lucy in the Sky With Diamonds." Anda akan membutuhkan kaca pembesar seperti yang digunakan ahli permata dengan ukuran sebesar ukuran Matahari untuk menilai kelas planet berlian ini (grading report!)" Kata astronom Travis Metcalfe ( Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics), yang memimpin tim peneliti yang menemukan intan raksasa ini.
Batu kosmis ini melebihi semua ukuran berlian yang pernah ditemukan di Bumi. Sebesar-besarnya ukuran berlian di bumi adalah seberat 546 karat ditemukan di Republik Afrika Selatan bernama , Bintang Afrika (Star of Africa), yang dipakai pada mahkota kerajaan Inggris. Asal dari berlian terbesar tersebut adalah sebuah intan seberat 3.100 karat. Lucy, juga dikenal sebagai BPM 37.093 , sebenarnya adalah sebuah white dwarf (inti kerdil putih) yang mengkristal.
Silahkan lihat juga artikel dari notegolddiamond.blogspot. com tentang bagaimana bumi membentuk batuan intan. White dwarf adalah sebuah inti kerdil putih yang sangat panas yang merupakan inti dari sebuah bintang. Dan akan tersisa setelah bintang tersebut menghabiskan bahan bakar nuklir yang dimilikinya dan redup lalu mati. Sebagian besar unsurnya terdiri dari karbon dan dilapisi oleh lapisan tipis gas hidrogen dan helium. White Dwarf akan membentuk cincin seperti gong raksasa.
"Dengan mengukur 'pulsations' mereka, kita dapat mempelajari bagian dalam yang tersembunyi dari white dwarf , seperti pengukuran seismograf gempa bumi yang memungkinkan ahli geologi untuk mempelajari bagian dalam bumi. Kami menyadari bahwa interior karbon white dwarf ini telah dipadatkan untuk kemudian membentuk berlian terbesar di galaksi."kata Metcalfe.
Para astronom mengatakan bahwa matahari kita akan mati dalam lima miliar tahun dan menjadi white dwarf juga. Sekitar dua miliar tahun setelah itu akan berubah menjadi berlian yang serupa yang akan terus berkilau di tengah tata surya selamanya.
AMPARA astronom telah menemukan berlian yang ukurannya segede planet, di ruang angkasa. Berat planet berlian itu dilaporkan sekitar sepuluh miliar triliun triliun karat, atau lima juta triliun triliun pound!!!!
Planet itu tersusun dari kristal karbon berlian berdiameter 4.000 kilometer dan terletak pada jarak 50 tahun cahaya dari Bumi (di Konstelasi Centaurus). Para ilmuwan percaya bahwa berlian merupakan, 'jantungnya' sebuah bintang yang telah 'punah' dimana pada saat 'hidupnya' dulu sang bintang tersebut berpijar seperti matahari.
Para astronom menamai planet berlian tersebut 'Lucy' sebagai penghormatan terhadap lagu Beatles "Lucy in the Sky With Diamonds." Anda akan membutuhkan kaca pembesar seperti yang digunakan ahli permata dengan ukuran sebesar ukuran Matahari untuk menilai kelas planet berlian ini (grading report!)" Kata astronom Travis Metcalfe ( Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics), yang memimpin tim peneliti yang menemukan intan raksasa ini.
Batu kosmis ini melebihi semua ukuran berlian yang pernah ditemukan di Bumi. Sebesar-besarnya ukuran berlian di bumi adalah seberat 546 karat ditemukan di Republik Afrika Selatan bernama , Bintang Afrika (Star of Africa), yang dipakai pada mahkota kerajaan Inggris. Asal dari berlian terbesar tersebut adalah sebuah intan seberat 3.100 karat. Lucy, juga dikenal sebagai BPM 37.093 , sebenarnya adalah sebuah white dwarf (inti kerdil putih) yang mengkristal.
Silahkan lihat juga artikel dari notegolddiamond.blogspot. com tentang bagaimana bumi membentuk batuan intan. White dwarf adalah sebuah inti kerdil putih yang sangat panas yang merupakan inti dari sebuah bintang. Dan akan tersisa setelah bintang tersebut menghabiskan bahan bakar nuklir yang dimilikinya dan redup lalu mati. Sebagian besar unsurnya terdiri dari karbon dan dilapisi oleh lapisan tipis gas hidrogen dan helium. White Dwarf akan membentuk cincin seperti gong raksasa.
"Dengan mengukur 'pulsations' mereka, kita dapat mempelajari bagian dalam yang tersembunyi dari white dwarf , seperti pengukuran seismograf gempa bumi yang memungkinkan ahli geologi untuk mempelajari bagian dalam bumi. Kami menyadari bahwa interior karbon white dwarf ini telah dipadatkan untuk kemudian membentuk berlian terbesar di galaksi."kata Metcalfe.
Para astronom mengatakan bahwa matahari kita akan mati dalam lima miliar tahun dan menjadi white dwarf juga. Sekitar dua miliar tahun setelah itu akan berubah menjadi berlian yang serupa yang akan terus berkilau di tengah tata surya selamanya.
Anggota Tata Surya
Anggota Tata Surya
Tata surya merupakan suatu sistem yang terdiri alas matahari dan benda-bendalangit yang beredar mengelilinginya. Karena diedari oleh benda-benda langit disekelilingnya. matahari dikatakan sebagai pusat tata surya. Dalam peredarannya,benda-benda langit tersebut mempunyai lintasan edar tertentu yang berbentukelips dengan matahari terletak pada salah satu fokusnya. Peredaran benda langitmengelilingi matahari disebut revolusi. Adapun bidang edar yang terbentuk olehbumi disebut ekliptika. Dalam revolusinya, anggota tata surya pada suatu saatberada pada jarak yang paling dekat dengan matahari (periheIium) dan pada saatyang lain berada pada jarak yang paling jauh dari matahari (aphelium). Hal itudijelaskan oleh Johannes Kepler seperti berikut. Lintasan planet (anggota tala surya) berbentuk elips dengan matahari terletak pada salah satu titik fokusnya. Garis hubung planet dan matahari menyapu luasan yang sama dalam waktu yang sama (AMB = CMD). Artinya,gerak planet akan cepat jika dekat matahari dan lambat jika jauh dari matahari.Penjelasan Kepler tersebut selanjutnya disebut hukum Kepler. Penjelasan pertamadisebut hukum I Kepler, sedangkan penjelasan kedua disebut hukum II Kepler.Selain kedua hukum itu, sebenarnya masih ada hukum III Kepler. Hukum inimenjelaskan perbandingan jarak antara planet dan matahari. Mengapa gerakanplanet-planet sangat teratur? Peredaran planet mengitari matahari dikendalikanoleh gaya tarik-menarik anrara planet dan matahari yang disebut gaya gravitasi.Jika jarak antara planet dan matahari makin dekat, gaya gravitasi yang terjadidi antara keduanya makin besar. Akibatnya. gerak revolusi planet makin cepat.Sebaliknya jika jarak antara matahari dan planet makiu jauh. gaya gravitasiyang terjadi di antara keduanya makin kecil. Akibatnya. gerak revolusi planetmakin lambat. Hal ini sesuai dengan hukum Kepler.
Mengapa planet-planet dan anggota tata surya lainnya beredar mengelilingimatahari? Massa matahari sangat besar. sekitar 333.000 kali massa bumi. Adapunmassa planet terbesar (Yupiter) hanya sekitar 300 kali massa bumi. Jadi, massamatahari hampir-hampir merupakan massa keseluruhan tata surya. Perbedaan massayang sangat besar inilah yang menyebabkan seluruh anggota tata surya beredarmengelilingi matahari.
Planet
Planetmerupakan anggota tata surya yang berukuran besar. Selain berevolusi, planetjuga melakukan rotasi. yaitu berputar pada sumbunya. Semua sumbu rotasi planethampir mendekati tegak lurus terhadap bidang orbitnya, kecuali sumbu rotasiplanet Uranus. Sumbu rotasi planet Uranus hampir sejajar terhadap bidangorbitnya. Setiap planet mempunyai periode revolusi dan rotasi tertentu. Sampaisekarang, jumlah planet anggota tara surya yang telah diketahui ada 8 buah.Planet-planet tersebut adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus,Uranus. dan Neptunus.
Berdasarkan kedudukan garis edarnya planet-planet dapat dibagi menjadi duakelompok, yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam adalah planet yanggaris edarnya terletak di antara garis edar bumi dan matahari yaitu Merkuriusdan Venus. Adapun planet luar adalah planet-planet yang jarak garis edarnyadari matahari lebih jauh dari pada garis edar bumi. Yang termasuk planet luaradalah Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Di antara planet-planettersebut yang dapat dilihat langsung dengan mata adaiah Merkurius, Venus, Mars,Yupiter, dan Saturnus.
Venus dan Yupiter merupakan planet yang tampak paling terang Venus hanya tampakdi pagi hari atau sore hari. Venus mengalami perubahan wajah seperti bulan.Orang sering menyebut Venus sebagai bintang kejora. Adapun Yupiter merupakanplanet yang paling besar. Itulah sebabnya, Yupiter tampak dari bumi sebagaibintang besar yang bercahaya terang. Yupiter selalu dikelilingi kabut yangmempunyai cincin. Planet lain yang juga bercincin adalah Saturnus. Bahkan,cincin Saturnus tampak lebih jelas dan indah. Itulah sebabnya Saturnus jugadisebut planet bercincin.
Komet
Artikata komet adalah si rambut panjang. Komet merupkan anggota tata surya yangmempunyai orbit sangat lonjong. Jumlah komet banyak sekali. Orbit kometmembentuk sudut terhadap ekliptika. Oleh karena itu, periode komet sangatbesar. Itulah sebabnya, komet terlihat pada selang waktu yang sangatlama.Misalnya, komet Halley yang muncul setiap 75 atau 76 tahun sekali.
Selang waktu kemunculan komet menunjukkan revolusi komet itu Sewaktu kometbergerak mendekati matahari lapisan gas di permukaan terdesak oleh sinarmatahari. Lapisan gas yang terdesak tersebut memanjang menyerupai ekor yangpanjangnya dapat mencapai jutaan kilometer. Ekor tersebut selalu membelakangimatahari. Itulah sebabnya komet sering disebut sebagai bintang berekor. Panjangekor maksimum tercapai pada saat orbit komet mencapai titik perihelium.
Meteorid
Diangkasa terdapat benda langit yang jumlahnya tak terhingga. Benda itu ukurannyakecil dan orbitnya tidak beraturan. Benda-benda tersebut disebut meteoroid.Meteoroid yang meluncur ke bumi dan mengeluarkan lintasan cahaya disebutmeteor. Lintasan cahaya itu terjadi karena adanya gesekan dengan atmosfer bumiWalaupun jarang sekali terjadi, meteoroid tersebut ada juga yang sampai kepermukaan bunii (tidak habis terbakar). Meteoroid yang sampai ke permukaan bumidisebut meteorit. Meteorit ini dapat menimbulkan gempa bumi dan kawah yangbesar.
Asteroid
Diantara orbit planet Mars dan Yupiter terdapat lebih dari seratus ribu benda-bendalangit. Di antara benda-benda tersebut yang sudah dapat diidentifikasikira-kira 2.000 jenis. Benda-benda tersebut dinamakan asteroid. Asteroidartinya yang menyerupai bintang. Sifat benda-benda tersebut diduga sama denganplanet. Hanya, ukurannya lebih kecil. Oleh karena itu, asteroid juga seringdisebut planetoid.
Tata surya merupakan suatu sistem yang terdiri alas matahari dan benda-bendalangit yang beredar mengelilinginya. Karena diedari oleh benda-benda langit disekelilingnya. matahari dikatakan sebagai pusat tata surya. Dalam peredarannya,benda-benda langit tersebut mempunyai lintasan edar tertentu yang berbentukelips dengan matahari terletak pada salah satu fokusnya. Peredaran benda langitmengelilingi matahari disebut revolusi. Adapun bidang edar yang terbentuk olehbumi disebut ekliptika. Dalam revolusinya, anggota tata surya pada suatu saatberada pada jarak yang paling dekat dengan matahari (periheIium) dan pada saatyang lain berada pada jarak yang paling jauh dari matahari (aphelium). Hal itudijelaskan oleh Johannes Kepler seperti berikut. Lintasan planet (anggota tala surya) berbentuk elips dengan matahari terletak pada salah satu titik fokusnya. Garis hubung planet dan matahari menyapu luasan yang sama dalam waktu yang sama (AMB = CMD). Artinya,gerak planet akan cepat jika dekat matahari dan lambat jika jauh dari matahari.Penjelasan Kepler tersebut selanjutnya disebut hukum Kepler. Penjelasan pertamadisebut hukum I Kepler, sedangkan penjelasan kedua disebut hukum II Kepler.Selain kedua hukum itu, sebenarnya masih ada hukum III Kepler. Hukum inimenjelaskan perbandingan jarak antara planet dan matahari. Mengapa gerakanplanet-planet sangat teratur? Peredaran planet mengitari matahari dikendalikanoleh gaya tarik-menarik anrara planet dan matahari yang disebut gaya gravitasi.Jika jarak antara planet dan matahari makin dekat, gaya gravitasi yang terjadidi antara keduanya makin besar. Akibatnya. gerak revolusi planet makin cepat.Sebaliknya jika jarak antara matahari dan planet makiu jauh. gaya gravitasiyang terjadi di antara keduanya makin kecil. Akibatnya. gerak revolusi planetmakin lambat. Hal ini sesuai dengan hukum Kepler.
Mengapa planet-planet dan anggota tata surya lainnya beredar mengelilingimatahari? Massa matahari sangat besar. sekitar 333.000 kali massa bumi. Adapunmassa planet terbesar (Yupiter) hanya sekitar 300 kali massa bumi. Jadi, massamatahari hampir-hampir merupakan massa keseluruhan tata surya. Perbedaan massayang sangat besar inilah yang menyebabkan seluruh anggota tata surya beredarmengelilingi matahari.
Planet
Planetmerupakan anggota tata surya yang berukuran besar. Selain berevolusi, planetjuga melakukan rotasi. yaitu berputar pada sumbunya. Semua sumbu rotasi planethampir mendekati tegak lurus terhadap bidang orbitnya, kecuali sumbu rotasiplanet Uranus. Sumbu rotasi planet Uranus hampir sejajar terhadap bidangorbitnya. Setiap planet mempunyai periode revolusi dan rotasi tertentu. Sampaisekarang, jumlah planet anggota tara surya yang telah diketahui ada 8 buah.Planet-planet tersebut adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus,Uranus. dan Neptunus.
Berdasarkan kedudukan garis edarnya planet-planet dapat dibagi menjadi duakelompok, yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam adalah planet yanggaris edarnya terletak di antara garis edar bumi dan matahari yaitu Merkuriusdan Venus. Adapun planet luar adalah planet-planet yang jarak garis edarnyadari matahari lebih jauh dari pada garis edar bumi. Yang termasuk planet luaradalah Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Di antara planet-planettersebut yang dapat dilihat langsung dengan mata adaiah Merkurius, Venus, Mars,Yupiter, dan Saturnus.
Venus dan Yupiter merupakan planet yang tampak paling terang Venus hanya tampakdi pagi hari atau sore hari. Venus mengalami perubahan wajah seperti bulan.Orang sering menyebut Venus sebagai bintang kejora. Adapun Yupiter merupakanplanet yang paling besar. Itulah sebabnya, Yupiter tampak dari bumi sebagaibintang besar yang bercahaya terang. Yupiter selalu dikelilingi kabut yangmempunyai cincin. Planet lain yang juga bercincin adalah Saturnus. Bahkan,cincin Saturnus tampak lebih jelas dan indah. Itulah sebabnya Saturnus jugadisebut planet bercincin.
Komet
Artikata komet adalah si rambut panjang. Komet merupkan anggota tata surya yangmempunyai orbit sangat lonjong. Jumlah komet banyak sekali. Orbit kometmembentuk sudut terhadap ekliptika. Oleh karena itu, periode komet sangatbesar. Itulah sebabnya, komet terlihat pada selang waktu yang sangatlama.Misalnya, komet Halley yang muncul setiap 75 atau 76 tahun sekali.
Selang waktu kemunculan komet menunjukkan revolusi komet itu Sewaktu kometbergerak mendekati matahari lapisan gas di permukaan terdesak oleh sinarmatahari. Lapisan gas yang terdesak tersebut memanjang menyerupai ekor yangpanjangnya dapat mencapai jutaan kilometer. Ekor tersebut selalu membelakangimatahari. Itulah sebabnya komet sering disebut sebagai bintang berekor. Panjangekor maksimum tercapai pada saat orbit komet mencapai titik perihelium.
Meteorid
Diangkasa terdapat benda langit yang jumlahnya tak terhingga. Benda itu ukurannyakecil dan orbitnya tidak beraturan. Benda-benda tersebut disebut meteoroid.Meteoroid yang meluncur ke bumi dan mengeluarkan lintasan cahaya disebutmeteor. Lintasan cahaya itu terjadi karena adanya gesekan dengan atmosfer bumiWalaupun jarang sekali terjadi, meteoroid tersebut ada juga yang sampai kepermukaan bunii (tidak habis terbakar). Meteoroid yang sampai ke permukaan bumidisebut meteorit. Meteorit ini dapat menimbulkan gempa bumi dan kawah yangbesar.
Asteroid
Diantara orbit planet Mars dan Yupiter terdapat lebih dari seratus ribu benda-bendalangit. Di antara benda-benda tersebut yang sudah dapat diidentifikasikira-kira 2.000 jenis. Benda-benda tersebut dinamakan asteroid. Asteroidartinya yang menyerupai bintang. Sifat benda-benda tersebut diduga sama denganplanet. Hanya, ukurannya lebih kecil. Oleh karena itu, asteroid juga seringdisebut planetoid.
Bima Sakti
Bima Sakti Miliki 50 Miliar PlanetMonday, February 21, 2011 1:06 AM
WASHINGTON - Sejumlah ilmuwan melakukan sensus planet untuk pertama kalinya dan memperkirakan bahwa galaksi Bima Sakti memiliki setidaknya 50 miliar planet.
Dari jumlah itu, setidaknya 500 juta planet memiliki suhu yang tidak terlalu panas ataupun terlalu dingin, sehingga memungkinkan adanya kehidupan. Demikian seperti dilansir MSNBC, Minggu (20/2/2011).
Angka itu masih merupakan penghitungan awal planet yang dilakukan melalui teleskop Kepler milik NASA. Kepala peneliti William Borucki menjelaskan, itu merupakan jumlah planet yang mereka temui pada tahun pertama penghitungan.
Misi utama sensus ini, selain mendapatkan gambaran berapa banyak planet yang terdapat dalam galaksi Bima Sakti, adalah menemukan planet yang berpotensi untuk dihuni.
Borucki dan rekan-rekannya memperkirakan, satu dari dua bintang memiliki planet, dan satu dari 200 bintang memiliki planet dalam zona yang bisa dihuni. Itu hanyalah perkiraan minimum, karena bintang biasanya memiliki lebih dari satu planet, sementara Kepler belum mendapatkan gambaran planet-planet yang berada cukup jauh dari bintangnya.
Untuk mendapatkan perkiraan jumlah planet, ilmuwan menggunakan frekuensi planet yang telah mereka observasi dan mengaplikasikannya pada jumlah bintang dalam galaksi. Saat ini, diperkirakan terdapat 300 miliar bintang dalam galaksi Bima Sakti.
WASHINGTON - Sejumlah ilmuwan melakukan sensus planet untuk pertama kalinya dan memperkirakan bahwa galaksi Bima Sakti memiliki setidaknya 50 miliar planet.
Dari jumlah itu, setidaknya 500 juta planet memiliki suhu yang tidak terlalu panas ataupun terlalu dingin, sehingga memungkinkan adanya kehidupan. Demikian seperti dilansir MSNBC, Minggu (20/2/2011).
Angka itu masih merupakan penghitungan awal planet yang dilakukan melalui teleskop Kepler milik NASA. Kepala peneliti William Borucki menjelaskan, itu merupakan jumlah planet yang mereka temui pada tahun pertama penghitungan.
Misi utama sensus ini, selain mendapatkan gambaran berapa banyak planet yang terdapat dalam galaksi Bima Sakti, adalah menemukan planet yang berpotensi untuk dihuni.
Borucki dan rekan-rekannya memperkirakan, satu dari dua bintang memiliki planet, dan satu dari 200 bintang memiliki planet dalam zona yang bisa dihuni. Itu hanyalah perkiraan minimum, karena bintang biasanya memiliki lebih dari satu planet, sementara Kepler belum mendapatkan gambaran planet-planet yang berada cukup jauh dari bintangnya.
Untuk mendapatkan perkiraan jumlah planet, ilmuwan menggunakan frekuensi planet yang telah mereka observasi dan mengaplikasikannya pada jumlah bintang dalam galaksi. Saat ini, diperkirakan terdapat 300 miliar bintang dalam galaksi Bima Sakti.
Subscribe to:
Posts (Atom)